MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menunjukkan komitmen nyata dalam mewujudkan Kolaborasi Sumut Berkah yang digagas Gubernur Bobby Nasution, dengan mendukung penuh pelaksanaan program unggulan Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN. Dukungan ini ditujukan untuk memperkuat pengasuhan anak yang berkualitas melalui sinergi lintas sektor.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Sumut, Senter Ginting mewakili Kepala Dinas Sosial Sumut Dr H Asren Nasution, usai mengikuti peluncuran Program TAMASYA secara virtual yang digelar serentak di 38 provinsi dari Aula Pelayanan Sosial Anak Balita Dinsos Sumut, Jalan Tengku Amir Hamzah No. 59 Medan, Selasa (27/5).
“Ada empat layanan unggulan dalam program TAMASYA yang siap kita kolaborasikan, yakni peningkatan kompetensi pengasuh, pemantauan tumbuh kembang anak, keterlibatan orang tua dalam pengasuhan, serta layanan rujukan bagi anak,” jelas Senter Ginting.
Ia mengatakan, saat ini Pemprov Sumut memiliki Tempat Penitipan Anak (TPA). Melalui program TAMASYA dan semangat Kolaborasi Sumut Berkah, kualitas pengasuhan di TPA diharapkan meningkat, sehingga anak-anak mendapatkan pengasuhan yang optimal untuk mendukung tumbuh kembang mereka secara holistik.
“Kita ingin program ini berdampak nyata bagi generasi masa depan Sumut. Anak-anak harus tumbuh menjadi generasi cerdas, sehat dan berkarakter, karena mereka adalah penentu arah pembangunan ke depan,” tegasnya.
Ketua Tim Kerja Pemaduan Kebijakan Kependudukan BKKBN Perwakilan Sumut, Syamsu Rizal Lubis, mengatakan bahwa TAMASYA hadir sebagai solusi atas kerentanan keluarga dan upaya memanfaatkan momentum bonus demografi nasional.
“Program ini dirancang untuk mendorong praktik pengasuhan yang terintegrasi dan mendukung orang tua, khususnya yang bekerja, agar tetap produktif tanpa mengabaikan hak tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Menurut Syamsu, kolaborasi antara pemerintah daerah dan BKKBN sangat strategis dalam menciptakan lingkungan kondusif bagi anak dan peningkatan produktivitas keluarga.
“Dukungan pemerintah daerah seperti yang ditunjukkan Sumut melalui program Kolaborasi Sumut Berkah, menjadi kunci keberhasilan TAMASYA. Harapan kita, program ini memberi kontribusi positif bagi terwujudnya generasi emas Indonesia 2045,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, menuturkan bahwa TAMASYA merupakan salah satu dari lima quick wins yang diluncurkan Kemendukbangga/BKKBN.
“Program ini hadir untuk menjawab kebutuhan akan daycare unggulan berstandar tinggi melalui kerja sama antar lembaga pemerintah dan swasta,” katanya dari Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Wihaji juga menyoroti pentingnya program ini dalam mendukung peningkatan partisipasi perempuan dalam sektor kerja formal. Berdasarkan data BPS 2024, partisipasi perempuan dalam sektor formal masih rendah, yaitu 36,32% dibanding laki-laki yang mencapai 45,81%.
Peluncuran Program TAMASYA di Sumut turut ditandai dengan pemotongan pita dan penyerahan koper berisi Alat Permainan Edukatif (APE) dari Ketua Tim Kerja Pemaduan Kebijakan Kependudukan BKKBN Sumut kepada Kepala UPTD Pelayanan Sosial Anak Balita Dinsos Sumut, Lily Maulina Lubis.